Enam belas siswa SMK Madinatulquran baru saja menyelesaikan pengalaman berharga dalam ajang Model United Nations (MUN) yang diselenggarakan di Universitas Indonesia pada 21–23 November 2025.
Bagi yang belum familiar, Model United Nations (MUN) merupakan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di mana para peserta berperan sebagai diplomat dari berbagai negara dan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Melalui kegiatan ini, peserta berlatih menyampaikan pendapat, bernegosiasi, dan mencari solusi terhadap berbagai isu global seperti keamanan internasional, ekonomi dunia, hingga kemanusiaan.
Partisipasi SMK Madinatulquran dalam kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen sekolah dalam mengembangkan Program Bahasa Inggris. Para siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mendapat kesempatan untuk mempraktikkan kemampuan berbicara dan berpikir kritis dalam forum internasional yang menantang.
Berikut daftar delegasi SMK Madinatulquran yang berpartisipasi dalam tiga komite berbeda:
Komite Perlucutan Senjata dan Keamanan Internasional
- Rangga Saputra – Canada
- Hilmi Zaki Ramadhan – Norway
- Mufarraj Nur Fairuz – Germany
- Attaya Arkarna – Malaysia
- Qeis Rafifadzra – Netherlands
Komite Ekonomi dan Keuangan
- Luqman – Canada
- Hamzah Ahmad – Norway
- Najwan Noor Ghiffari – Germany
- Muhammad Reza Fadhillah – Malaysia
- Yazid Al Wafiy – Netherlands
- Adyaraka Benjamin – Ireland
Komite Sosial, Kemanusiaan, dan Kebudayaan
- Ahmad Faqih Abqory – Canada
- Karunia Ibrahim Abdullah – Norway
- Muhammad Fatih Al Adiyat – Germany
- Ahmad Fatahillah – Netherlands
- Muhammad Wisyananda Affandi – Malaysia
Selama tiga hari kegiatan di Universitas Indonesia, para delegasi SMK Madinatulquran menunjukkan antusiasme tinggi dan berpartisipasi aktif dalam berbagai sesi diskusi serta simulasi diplomasi. Melalui ajang ini, mereka memperoleh pengalaman berharga dalam memperkuat kemampuan komunikasi, berpikir kritis, serta memahami dinamika kerja sama internasional.
Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai bekal untuk berkompetisi di tingkat global. Diharapkan pada ajang MUN berikutnya, SMK Madinatulquran dapat kembali berpartisipasi dan mengirim lebih banyak delegasi yang siap membawa semangat diplomasi dan kecakapan bahasa ke level yang lebih tinggi.




